MAKALAH
STATISTIKA
“REGRESI
DAN KORELASI’’
Disusun
Oleh :
DALIL ILHAM : (1611130197)
Dosen
Pengampu:
DINA APRYANI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BENGKULU
2017
KATA
PENGANTAR
Allhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah STATISTIKA yang berjudul “REGRESI DAN KORELASI
”
Kami
menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penyusun dan dapat
menambah wawasan kita dalam mempelajari tentang REGRESI DAN KORELASI.
Bengkulu,
27 November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Regresi Dan Korelasi............................................................................2
2.2 Analisis Regresi dan Korelasi ...............................................................................3
2.3 Macam-Macam Regresi Dan Korelasi ..................................................................5
2.4 Tujuan Pengggunaan Regresi dan
Korelasi..........................................................7
2.5 Karakteristik Penggunaan Regresi
dan Korelasi...................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak analisis statistika bertujuan
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila
hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita
akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan.
Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi.
Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan regresi dan korelasi?
2.
Bagaimana
analisis dari regresi dan korelasi?
3.
Apa saja
macam-macam dari regresi dan korelasi?
4.
Apa tujuan
dari penggunaan regresi dan korelasi?
5.
Apa saja
karakteristik dari regresi dan korelasi?
1.3 Tujuan
Penulisan
Pembaca diharapkan dapat
mengetahui apa definisi dan analisis
dari regresi dan korelasi, dapat mengetahui macam-macam serta karakteristik dari
regresi dan korelasi, dan dapat mengetahui tujuan dari penggunaan regresi dan
korelasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Regresi Dan Korelasi
Istilah
regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886.
Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki tubuh tinggi
memiliki anak-anak yang tinggi, orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang
pendek pula. Kendati demikian. Ia mengamati bahwa ada kecenderungan tinggi anak
cenderung bergerak menuju rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan
kata lain, ketinggian anak yang amat tinggi atau orang tua yang amat pendek
cenderung bergerak kearah rata-rata tinggi populasi. Inilah yang disebut hukum
Golton mengenai regresi universal. Dalam bahasa galton, ia menyebutkan sebagai
regresi menuju mediokritas.
Secara
umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu
variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independent
(variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/ atau
memprediksi rata-rata populasi atau niiai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabe! independen yang diketahui. Pusat perhatian adalah
pada upaya menjelaskan dan mengevalusi hubungan antara suatu variabel dengan
satu atau lebih variabel independen. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk
masing-masing variable independent. Koefisien ini diperoleh dengan cara
memprediksi nilai variable dependen dengan suatu persamaan.
Korelasi
merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran
asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik
dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel.
Dalam
korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua
variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X
mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0),
maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam korelasi
sebenarnya tidak dikenal istilah variabel bebas dan variabel tergantung.
Biasanya dalam penghitungan digunakan simbol X untuk variabel pertama dan Y
untuk variabel kedua. Dalam contoh hubungan antara variabel remunerasi dengan
kepuasan kerja, maka variabel remunerasi merupakan variabel X dan kepuasan
kerja merupakan variabel Y.
Analisis
korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui
keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang
terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang
terjadi antara dua variabel. Hubungan dua variabel tersebut dapat
terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena
kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada
variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara
teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi
negatif).
2.2 Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis
regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang
mempengaruhi disebut Independent Variable (variabel bebas) dan variabel yang
dipengaruhi disebut Dependent Variable (variabel terikat). Jika dalam persamaan
regresi hanya terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka
disebut sebagai persamaan regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya
lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi berganda.
Analisis
Korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi menjadi tiga
kriteria, yaitu mempunyai hubungan positif, mempunyai hubungan negatif dan
tidak mempunyai hubungan.
Untuk
mencari persamaan garis regresi dapat digunakan berbagai pendekatan (rumus),
sehingga nilai konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b) dapat dicari
dengan metode sebagai berikut :
a = [(ΣY . ΣX2) – (ΣX . ΣXY)] / [(N . ΣX2) –
(ΣX)2] atau a = (ΣY/N) – b (ΣX/N)
b = [N(ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)2]
Contoh :
Berdasarkan hasil
pengambilan sampel secara acak tentang pengaruh lamanya belajar (X) terhadap
nilai ujian (Y) adalah sebagai berikut :
Y(nilai
ujian)
|
X (lama
belajar)
|
X 2
|
XY
|
40
|
4
|
16
|
160
|
60
|
6
|
36
|
360
|
50
|
7
|
49
|
350
|
70
|
10
|
100
|
700
|
90
|
13
|
169
|
1.170
|
ΣY = 310
|
ΣX = 40
|
ΣX2 =
370
|
ΣXY =
2.740
|
Dengan menggunakan rumus di atas, nilai a dan b
akan diperoleh sebagai berikut :
a = [(ΣY . ΣX2) – (ΣX .
ΣXY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)2]
a = [(310 . 370) – (40 .
2.740)] / [(5 . 370) – 402] = 20,4
b = [N(ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)2]
b = [(5 . 2.740) – (40 . 310] / [(5 . 370) –
402] = 5,4
Sehingga persamaan regresi sederhana adalah Y =
20,4 + 5,2 X
Berdasarkan
hasil penghitungan dan persamaan regresi sederhana tersebut di atas, maka dapat
diketahui bahwa : 1) Lamanya belajar mempunyai pengaruh positif (koefisien
regresi (b) = 5,2) terhadap nilai ujian, artinya jika semakin lama dalam
belajar maka akan semakin baik atau tinggi nilai ujiannya; 2) Nilai konstanta
adalah sebesar 20,4, artinya jika tidak belajar atau lama belajar sama dengan
nol, maka nilai ujian adalah sebesar 20,4 dengan asumsi variabel-variabel lain
yang dapat mempengaruhi dianggap tetap.
Analisis
Korelasi (r) : digunakan untuk mengukur tinggi redahnya derajat hubungan antar
variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya derajat keeratan tersebut dapat
dilihat dari koefisien korelasinya. Koefisien korelasi yang mendekati angka + 1
berarti terjadi hubungan positif yang erat, bila mendekati angka – 1 berarti
terjadi hubungan negatif yang erat. Sedangkan koefisien korelasi
mendekati angka 0 (nol) berarti hubungan kedua variabel adalah lemah atau tidak
erat. Dengan demikian nilai koefisien korelasi adalah – 1 ≤ r ≤ + 1. Untuk
koefisien korelasi sama dengan – 1 atau + 1 berarti hubungan kedua variabel
adalah sangat erat atau sangat sempurna dan hal ini sangat jarang terjadi dalam
data riil. Untuk mencari nilai koefisen korelasi (r) dapat digunakan rumus
sebagai berikut : r = [(N . ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / √{[(N . ΣX2) – (ΣX)2] . [(N .
ΣY2) – (ΣY)2]}
Contoh :
Sampel yang diambil
secara acak dari 5 mahasiswa, didapat data nilai Statistik dan Matematika
sebagai berikut :
Sampel
|
X
(statistik)
|
Y
(matematika)
|
XY
|
X2
|
Y2
|
1
|
2
|
3
|
6
|
4
|
9
|
2
|
5
|
4
|
20
|
25
|
16
|
3
|
3
|
4
|
12
|
9
|
16
|
4
|
7
|
8
|
56
|
49
|
64
|
5
|
8
|
9
|
72
|
64
|
81
|
Jumlah
|
25
|
28
|
166
|
151
|
186
|
r =
[(N . ΣXY)
– (ΣX .
ΣY)]
/ √{[(N . ΣX2)
– (ΣX)2]
. [(N . ΣY2)
– (ΣY)2]}
r = [(5 . 166) – (25 . 28) / √{[(5 . 151) – (25)2] . [(5 . 186) – (28)2]} = 0,94
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,94 atau 94 % menggambarkan bahwa antara nilai statistik dan matematika mempunyai hubungan positif dan hubungannya erat, yaitu jika mahasiswa mempunyai nilai statistiknya baik maka nilai matematikanya juga akan baik dan sebaliknya jika nilai statistik jelek maka nilai matematikanya juga jelek.
r = [(5 . 166) – (25 . 28) / √{[(5 . 151) – (25)2] . [(5 . 186) – (28)2]} = 0,94
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,94 atau 94 % menggambarkan bahwa antara nilai statistik dan matematika mempunyai hubungan positif dan hubungannya erat, yaitu jika mahasiswa mempunyai nilai statistiknya baik maka nilai matematikanya juga akan baik dan sebaliknya jika nilai statistik jelek maka nilai matematikanya juga jelek.
2.3 Macam-Macam Regresi Dan Korelasi
Macam-macam regresi itu terbagi
lima antara lain sebagai berikut:
1.
Regresi Linier Sederhana
Hubungan antara 2 variabel.
Yaitu x (variabel bebas) dan y (variabel tak bebas). Kedua variable datanya
kuantitatif.
Misal: Berat badan seseorang dipengaruhi tinggi badannya
Misal: Berat badan seseorang dipengaruhi tinggi badannya
2.
Regresi Linier Berganda
Hubungan antara variabel y dengan dua atau lebih variabel x. Semua variable datanya kuantitatif.
Misal : produksi padi dipengaruhi oleh jenis pupuk, suhu, lama penyinaran, dll
Hubungan antara variabel y dengan dua atau lebih variabel x. Semua variable datanya kuantitatif.
Misal : produksi padi dipengaruhi oleh jenis pupuk, suhu, lama penyinaran, dll
3.
Regresi Nonlinier
Hubungan antara variabel y dan x yang tidak linier. Tidak linier maksudnya laju perubahan y akibat laju perubahan x tidak konstan untuk nilai-nilai x tertentu.
Hubungan antara variabel y dan x yang tidak linier. Tidak linier maksudnya laju perubahan y akibat laju perubahan x tidak konstan untuk nilai-nilai x tertentu.
Misal : Produksi padi akan
meningkat saat diberi pupuk taraf rendah ke sedang. Tapi kalau diberi dengan
taraf tinggi, malah produksinya menurun.
4.
Regresi Dummy
Hubungan antara variabel y (data kuantitatif) dan variabel x (data kualitatif).
Misal : Melihat pengaruh kemasan terhadap harga jual makanan. Kita coding 1 jika kemasan menarik dan 0 jika kemasan tidak menarik. 1 dan o adalah variabel dummy.
Hubungan antara variabel y (data kuantitatif) dan variabel x (data kualitatif).
Misal : Melihat pengaruh kemasan terhadap harga jual makanan. Kita coding 1 jika kemasan menarik dan 0 jika kemasan tidak menarik. 1 dan o adalah variabel dummy.
5.
Regresi Logistik
Hubungan antara variabel y (data kualitatif) dan variabel x (data kuantitatif).
Misal : Ingin diketahui apakah konsumen akan membeli makanan di rumah makan berdasarkan penilaian konsumen terhadap lokasi, pelayanan, pendapatan. Dalam kasus ini hanya ada 2 kemungkinan respon konsumen, yaitu konsumen membeli (1) dan tidak membeli (0).
Hubungan antara variabel y (data kualitatif) dan variabel x (data kuantitatif).
Misal : Ingin diketahui apakah konsumen akan membeli makanan di rumah makan berdasarkan penilaian konsumen terhadap lokasi, pelayanan, pendapatan. Dalam kasus ini hanya ada 2 kemungkinan respon konsumen, yaitu konsumen membeli (1) dan tidak membeli (0).
Macam-macam
korelasi terdiri dari:
1.
Korelasi Positif
Korelasi
positif adalah tingkat hubungan antara
dua variabel yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x (variabel bebas x) diikuti oleh perubahan variable dependent y (variabel bebas y) secara
‘’Searah’’
1.
Korelasi Negatif
Korelasi
negatif adalah tingkat hubungan antara dua variabel yang mempunyai ciri, bahwa
perubahan variabel independent x (variabel
bebas x) diikuti oleh perubahan variable dependent
y (variabel bebas y) secara ’’Berlawanan”.
2.
Korelasi Sederhana (Simple
Corelation)
Yaitu tingkat hubungan yang
terjadi antara 2 (dua) variabel saja.
3.
Korelasi Multiple (Multiple
Corelation)
Yaitu
tingkat hubungan yang terjadi antara 2 (dua) variabel atau lebih. Misalkan pada
model regresi linier multiple (y = a0
+ a1x1
+ a2x2 + e), maka maksud dan pengertian dari
pernyataan diatas adalah Tingkat hubungan antara antar y dan x1 atau
tingkat hubungan antara y dengan x2 atau tingkat hubungan antara x1
dan x2.
4.
Korelasi Sempurna (Perfect
Corelation)
Maksud
dan pengertian dari korelasi sempurna antara 2 variabel, yaitu suatu kondisi
bahwa setiap nilai variabel bebas x akan terdapat pada setiap nilai variabel
tidak bebas y-nya. Hal ini dapat diartikan pula, bahwa garis regresi yang
terbentuk dari kata yang tersebar (terdistribusi) adalah merupakan tempat
kedudukan dari data-data dimaksud, sehingga nilai r nya =1 atau r = -1.
5.
Korelasi Tidak sempurna (Imperfect
Corelation)
Korelasi
antara 2 (dua) variabel yang dikatakan tidak sempurna, jika titik-titik yang
tersebar tidak terdistribusi tepat pada satu garis lurus.
6.
Korelasi yang Mustahil (Nonsense
Corelation)
Korelasi antara dua variabel
yang seolah-olah ada tetapi tidak ada.
2.3 Tujuan Pengggunaan Regresi dan Korelasi
Ada beberapa tujuan penggunaan analisis regresi, antara
lain:
1.
Membuat estimasi rata-rata dan
nilai variabel tergantung dengan didasari pada nilai variabel bebas.
2.
Menguji hipotesis karakteristik
dependensi.
3.
Untuk meramalkan nilai rata-rata
variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkauan
sample.
Adapun tujuan penggunaan korelasi yaitu: untuk
mengukur kekuatan (strength) dan arah hubungan hubungan antar dua variabel atau
lebih.
Contoh :
1)
Mengukur hubungan antara variabel
2)
Motivasi kerja dengan produktivitas;
3)
Kualitas layanan dengan kepuasan
pelangga;
4)
Tingkat inflasi dengan IHSG
2.4 karakteristik Penggunaan
Regresi dan Korelasi
Regresi memiliki beberapa karakteristik
antara lain :
1.
Model regresi dikatakan
layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05.
2.
Tidak boleh terjadi
multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau
sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku untuk regresi
linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu.
3.
Keselerasan model regresi dapat
diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai
tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi
semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik diantaranya: 1)
selalu positif, 2) Nilai r2 maksimal sebesar 1. Jika Nilai r2 sebesar
1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam
variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika r2 sama
dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y.
4.
Terdapat hubungan linier antara
variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y)
5.
Data harus berdistribusi normal
6.
Data berskala interval atau rasio
7.
Kedua variabel bersifat dependen,
artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai variabel
predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai
variabel response).
Korelasi
memiliki beberapa karakteristik antara lain :
1)
Kisaran Korelasi: Kisaran (range)
korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat
pula negatif.
2)
Korelasi Sama Dengan Nol: Korelasi sama
dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel.
3)
Korelasi Sama Dengan Satu: Korelasi sama
dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk
garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai
X naik, maka Y juga naik.
4)
Korelasi sama dengan minus satu: artinya
kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus)
negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka
Y turun dan berlaku sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum, analisis
regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel
dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independent (variabel
penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/ atau memprediksi
rata-rata populasi atau niiai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai
variabe! independen yang diketahui.
Analisis korelasi sederhana
(Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan
antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi.
Macam-macam regresi itu terbagi
lima antara lain sebagai berikut:
1.
Regresi Linier Sederhana
2.
Regresi Linier Berganda
3.
Regresi Nonlinier
4.
Regresi Dummy
5.
Regresi Logistik
Macam-macam
korelasi terdiri dari:
1.
Korelasi Positif
2.
Korelasi Negatif
3.
Korelasi Sederhana (Simple
Corelation)
4.
Korelasi Multiple (Multiple
Corelation)
5.
Korelasi Sempurna (Perfect
Corelation)
6.
Korelasi Tidak sempurna (Imperfect
Corelation)
7.
Korelasi yang Mustahil (Nonsense
Corelation)
3.2 Saran
Menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran, yang sifatnya membangun
atau memperbaiki makalah ini dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Supangat,Andi. 2010. Statistika. Jakarta:Kencana
http://allansetyoko.blogspot.co.id/2014/04/perbedaan-antara-hubungan-dengan.html
Komentar
Posting Komentar